6/11/2008

Akibat Berbuat Maksiat

'Akibat Berbuat Maksiat' karya Ibnul Qayyim Al-Jauziah. Maksiat Menghalangi Ilmu PengetahuanIlmu adalah cahaya yang dipancarkan ke dalam hati.Namun, kemaksiatandalam hati dapat menghalangi danmemadamkan cahaya tersebut. KetikaImam Malik melihat kecerdasan dan daya hafal Imam Syafi'e yangluarbiasa, beliau (Imam Malik) berkata, "Aku melihat Allah telahmenyiratkan cahaya di dalam hatimu, wahai anakku. Janganlah engkaupadamkan cahaya itu dengan maksiat".Maksiat mengahalangi RezekiJika ketakwaan adalah penyebab datangnya rezeki, makameninggalkannya bererti menimbulkan kefakiran. "Seorang hambadicegah dari rezeki akibat dosa yang diperbuatnya". (HR Ahmad)

Maksiat Menimbulkan Jarak dengan Allah. Diriwayatkan ada seorang lelaki yang mengeluh kepada seorang arif tentang kesunyian jiwanya. Sang arif berpesan, "Jika kegersangan hatimu akibat dosa-dosa, maka tinggalkanlah (perbuatan dosa itu). Dalam hati kita, tak ada perkara yang lebih pahit daripada kegersangan dosa di atas dosa". Maksiat Menjauhkan pelakunya dengan orang lain. Maksiat menjauhkan pelakunya dari orang lain, terutama dari golongan yang baik. Semakin berat tekanannya, maka semakin jauh pula jaraknya hingga berbagai manfaat dari orang yang baik terhalangi. Kesunyiandan kegersangan ini semakin menguat hingga berpengaruh pada hubungandengan keluarga, anak-anak dan hati nuraninya sendiri.

Seorang salaf berkata," Sesungguhnya aku bermaksiat kepada Allah, maka aku lihat pengaruhnya pada perilaku binatang(kenderaan) dan isteriku".Maksiat menyulitkan urusan. Jika ketakwaan dapat memudahkan segala urusan, maka pelaku maksiat akan menghadapi kesulitan dalam menghadapi segala urusannya. Maksiat menggelapkan hati. Ketaatan adalah cahaya, sedangkan maksiat adalah gelap-gulita. Ibnu Abbas RAberkata,"Sesungguhnya perbuatan baik itu mendatangkan kecerahan padawajah dan cahaya pada hati, kekuatan badan dan kecintaan.Sebaliknya, perbuatan buruk itu mengundang ketidakceriaan pada raut muka, kegelapan di dalam kubur dan di hati, kelemahan badan, susutnya rezeki dankebencian makhluk".

Maksiat melemahkan hati dan badan kekuatan seorang mukmin terpancar dari kekuatan hatimya. Jika hatinya kuat maka kuatlah badannya. Tapi bagi pelaku maksiat, meskipun badannya kuat, sesungguhnya dia sangat lemah jika kekuatan itu sedangdia perlukan, hingga kekuatan pada dirinya sering menipu dirinya sendiri. Lihatlah bagaiman kekuatan fizik dan hati kaum muslimin yang telah mengalahkan kekuatan fizikbangsa Persia dan Romawi.Maksiat menghalangi ketaatan orang yang melakukan dosa dan maksiat akan cenderung untuk memutuskan ketaatan. Seperti selayaknya orang yang satu kali makan tetapi mangalami sakit berkepanjangan dan menghaalnginya darimemakan makanan lain yang lebih baik.Maksiat memendekkan umur dan menghapus keberkahan. Pada dasarnya umur manusia dihitung dari masa hidupnya. Sementara itu tak ada yang namanya hidup kecuali jika kehidupan itu dihabiskan dengan ketaata, ibadah, cintadan zikir kepada Allah serta mementingkan keredhaanNya.

Maksiat menumbuhkan maksiat lain. Seorang ulama salaf berkata bahawa jika seorang hamba melakukan kebaikan, maka hal tersebut akan mendorong dia untuk melakukan kebaikan yang lain dan seterusnya. Dan jika seorang hamba melakukan keburukan, maka dia pun akan cenderung untuk melakukan keburukan yang lain sehingga keburukan itu menjadi kebiasaan bagi si pelaku. Maksiat mematikan bisikan hati nurani. Maksiat dapat melemahkan hati dari kebaikan dan sebaliknya akan menguatkan kehendak untuk berbuatmaksiat yang lain. Maksiat pun dapat memutuskan keinginan untukbertaubat.

Akhir kalam, moga perutusan ini menjadi sedikit mau'izoh buat kita semua.

Tiada ulasan: